Sabtu, 19 Oktober 2013

KEADILAN

Thomas Sembiring, Kordinator Eksekutif JN


“Human rights are not only violated by terrorism, repression or assassination, but also by unfair economic structures that creates huge inequalities” Pope Francis, The Guardian


Pada tahun 2009 Paus Fransiskus yang masih menjadi seorang Kardinal mengecam pemerintahan Néstor Kirchner, suami Presiden Argentina saat ini Cristina Fernández de Kirchner. Kecaman itu tak lain disebabkan oleh kesenjangan yang semakin melebar di negara Amerika Latin tersebut. Perekonomian menunjukkan gejala ketidakadilan dimana kaum miskin semakin jauh dari hak-haknya untuk mendapatkan kesejahteraan. Pernyataannya tersebut sempat menjadi tajuk utama pemberitaan di negara tersebut. Paus yang hidup dengan satu paru-paru ini mengecam kebijakan rezim yang berlangsung dengan menyebutnya sebagai sebuah tindakan yang tidak bermoral dan tidak adil.

Beberapa tahun dari peristiwa tersebut, Jesuit yang bersahaja itu menjadi salah satu pemimpin gereja yang fenomenal. Sikapnya yang luwes dan tidak terjebak oleh protokoler kepausan telah mengundang mata dunia pada tahta suci di Roma yang tengah menghadapi berbagai tantangan. Sekarang dimana Paus Fransiskus berdiri sebagai pemimpin, tanpa segan ia melakukan otokritik juga terhadap praktik-praktik ketidakadilan yang berlangsung dalam tubuh gereja yang dicintainya. Beberapa langkah penting dan