Senin, 09 November 2015

PROGRAM ORANG MUDA MENULIS INDONESIA




Dalam rangka merayakan Dies Natalis Jangkar Nusantara serta menyambut momentum ke-INDONESIA-an lewat Perayaan Hari Pahlawan, akan digelar program Orang Muda Menulis Indonesia. Sebuah program yang mendorong orang muda untuk kembali merefleksikan ke-Indonesia-annya serta melihat kembali pentingnya Pancasila dalam perjalanan bangsa ini.

Menulis Indonesia merupakan sebuah ajakan untuk orang muda menemukan, mencintai, menghidupi dan menyebarkan semangat nasionalismenya melalui tulisan. Proses menemukan gagasan, merefleksikan pengalaman serta menuliskannya menjadi sebuah tulisan adalah bagian terpenting dari program ini. Melalui proses inilah setiap orang muda diajak untuk berproses mengenali kembali nilai-nilai Pancasila dalam pengalamannya dan menjadi bangga atas identitasnya, serta mau menjadi pahlawan masa kini bagi Indonesia. 

Ketentuan Peserta:
  • Peserta merupakan orang muda berusia antara 17 hingga 25 tahun.
  • Peserta terlibat dalam komunitas orang muda, pelajar atau mahasiswa
Tema Pilihan:
  • Aku Pahlawan Indonesia
  • Aku Pemuda Indonesia
  • Aku Indonesia

Ketentuan Tulisan:
  • Tulisan merupakan opini pribadi dan orisinil dari peserta, bukan merupakan karya plagiasi serta belum pernah diterbitkan sebelumnya.
  • Tulisan minimal terdiri dari 1500 karakter dan bersifat reflektif. Format tulisan menggunakan font Times New Roman, spasi 1,5 dan size A4.
  • Menyertakan setidaknya 2 referensi buku atau situs internet yang valid sebagai basis penulisan opini.
Waktu Perlombaan: Lomba akan diadakan mulai 10 November 2015 s.d 14 Januari 2016
Pengiriman Naskah: Peserta mengirimkan naskah tulisan paling lambat 14 Januari 2016 ke alamat email: jangkarnusantara@gmail.com terlampir bersama foto close up format jpg serta data diri. Konfirmasi pengiriman tulisan via SMS ke 0812 2729 2686.

Hadiah: Panitia menyiapkan hadiah bagi 1 PEMENANG UTAMA berupa Uang Pembinaan/Voucher Belanja Buku sebesar Rp. 250.000. Tulisan pemenang beserta seluruh tulisan yang dianggap layak akan dimuat di situs resmi Jangkar Nusantara.

Khusus bagi tulisan yang dimuat artinya menjadi finalis yang akan diseleksi sebagai PEMENANG UTAMA dan PEMENANG FAVORIT. Khusus bagi PEMENANG FAVORIT haruslah mereka yang tulisannya paling banyak mendapatkan komentar di halaman tulisan yang dimuat pada situs kami. Bila tulisan PEMENANG UTAMA merupakan tulisan dengan komentar terbanyak maka kami akan memilih tulisan yang memiliki komentar terbanyak kedua sebagai PEMENANG TULISAN TERFAVORIT.

Maka tulisan yang telah diterima dan dipublikasikan di situs Jangkar Nusantara hendaknya juga disebarkan. Caranya dengan mentautkan link tulisan pada jejaring sosial seperti Facebook, twitter,dan lainnya. Anda dapat mengundang kerabat anda untuk memberi komentar pada link tulisan. 

Pengumuman pemenang dilakukan pada 14 Februari 2016. Panitia akan menghubungi pemenang lomba.

Selasa, 29 September 2015

Jangkar Nusantara Luncurkan Aksi #PeaceMasker

Merespon secara spontan kebakaran lahan yang menjebak warga di beberapa kota di Indonesia, kami menimbang hal kecil. Apa yang bisa dilakukan untuk mendukung para survivor yang kebanyakan adalah warga, bukan pengusaha dan pemilik lahan yang terbakar atau sengaja dibakar. Apa yang bisa dilakukan untuk menjadikan momen ini sebagai ajang kita membangun kesadaran tentang solidaritas dan keberpihakan bagi rakyat yang termarginalkan. Rakyat desa yang

Minggu, 13 September 2015

Pakaian Dalam Perempuan dan Buah Gagal Paham

Membaca pemberitaan media tentang beberapa tingkah demonstran. Selain bingung dengan tuntutan mundur yang tidak disertai kajian intelektualitas mendalam, saya pribadi lebih kaget dengan aksi nyeleneh beberapa demonstran. Aksi nyeleneh yang memakai pakaian dalam perempuan sebagai simbol perlawanan tanpa artikulasi yang jelas. Adanya jelas-jelas mengambang. Ada apa gerangan dengan berulangnya kejadian yang memalukan demikian?

Saya bukan seorang aktivis dari kaum feminis. Tetapi jangankan mereka yang bakal muak dan marah besar dengan rendahnya nalar para demonstran, saya sendiri merasa mual. Bagaimana tidak, irisan identitas sebagai seorang yang pernah turut berdemonstrasi di jalanan membuat saya malu. Malu pada kualitas intelektual mereka-mereka yang sering gagal paham dalam menggunakan pakaian dalam perempuan di dalam sebuah aksi demonstrasi yang mestinya mewakili kepentingan publik atau kepentingan golongan yang termarginalkan. Bukan mewakiliki kepentingan segelintir orang yang berkepentingan menciptakan sensasi belaka.

Pakaian dalam perempuan yang dipakai para demonstran bagi saya merupakan ungkapan kelas pemikiraan mereka. Cara berpikir mereka selain mempermalukan diri sendiri, juga mempermalukan kekuatan sosok perempuan yang dengan taruhan nyawa melahirkan mereka. Mereka mempermalukan rahim ibunya sendiri dengan mencoba mengasosiasikan pakaian dalam wanita sebagai

Jumat, 04 September 2015

Paradoks Pengungsi Timur Tengah di Eropa

[caption caption="Karikatur yang menunjukkan paradoks di Timur Tengah"][/caption]
Ketika mendapati kartun ini pada dinding sosial media seorang teman di Italia, saya termenung sejenak. Menyadari betapa dalamnya pesan yang pantas kita renungkan. Sebuah paradoks dari sebuah isu global tentang pengungsi Timur Tengah dan dari berbagai negara lain termasuk dari Afrika yang kini membanjiri Eropa.

Saya pribadi merasa bahwa tak pantas ada seseorang yang membutuhkan pertolongan ditolak. Apalagi seperti para pengungsi dari Suriah yang terombang-ambing di lautan hingga baru-baru ini foto seorang bocah pengungsi yang tewas terdampar di tepi pantai, menampar wajah dunia kita. Bagaimana pun kita paham sebagaimana menerima tamu, rumah kita selalu punya aturan sendiri. Namun mengusir tamu dan membiarkan mereka mati di depan pintu rumah kita rasanya sungguh membuat miris.

Itulah sebabnya dalam pandangan pribadi saya, Eropa mesti menyiapkan kebijakan lebih arif dalam menerima para pengungsi. Terlepas bahwa Eropa mesti menaruh prioritas kemanusiaan pada

Sabtu, 22 Agustus 2015

TANAH, HAK DAN PERLAWANAN

"Waspadalah dengan apa yang kita lihat dan apa yang tidak kita lihat. Waspadalah pada apa yang kita dengar dan apa yang tidak kita dengar. Waspadalah dengan apa yang kita rasa dan apa yang belum kita rasakan" - Tse

Pada akhirnya engkau yang dimiskinkan dan dibiarkan liar oleh ketidakadilan, penindasanlah takdirmu. Pada akhirnya mereka yang berkuasa atas kekayaan dan menjadi pemilik kuasa agraria, merekalah yang menentukan takdirmu. Kecuali engkau dengan segala keterbatasanmu melakukan perlawanan.
Engkau boleh dicap sebagai pembangkang, penyerobot sepetak lahan negara. Sebagian lagi diberi ribuan hingga jutaan hektar lahan bahkan pulau-pulau yang konon disebut milik negara. Masih kurang, bahkan lautan pun diberikan untuk disulap menjadi lahan baru tempat pemilik kuasa membangun pulau reklamasi yang mereka sebut demi kepentinganmu. Mereka sebagaimana dirimu disebut provokator, diberi nama sebagai investor. Apa yang membedakan adalah kuasa menentukan takdir menjadi milik mereka, tak lagi ditangan Tuhan yang engkau percaya. Tak lagi ditanganmu yang memberi mereka mandat saat pemilihan.
Pada akhirnya padamulah kuasa sebuah pilihan. Dengan segala keterbatasanmu pergilah menghadapi sepatu laras panjang milik kekuasaan. LAWAN!!