Thomas Sembiring, Kordinator Eksekutif JN |
“Human rights are not only violated by terrorism, repression or assassination, but also by unfair economic structures that creates huge inequalities” Pope Francis, The Guardian
Pada tahun 2009 Paus Fransiskus yang masih menjadi seorang
Kardinal mengecam pemerintahan Néstor Kirchner, suami Presiden Argentina saat
ini Cristina Fernández de Kirchner. Kecaman itu tak lain disebabkan oleh
kesenjangan yang semakin melebar di negara Amerika Latin tersebut. Perekonomian
menunjukkan gejala ketidakadilan dimana kaum miskin semakin jauh dari hak-haknya
untuk mendapatkan kesejahteraan. Pernyataannya tersebut sempat menjadi tajuk
utama pemberitaan di negara tersebut. Paus yang hidup dengan satu paru-paru ini
mengecam kebijakan rezim yang berlangsung dengan menyebutnya sebagai sebuah
tindakan yang tidak bermoral dan tidak adil.
Beberapa tahun dari peristiwa tersebut, Jesuit yang bersahaja
itu menjadi salah satu pemimpin gereja yang fenomenal. Sikapnya yang luwes dan
tidak terjebak oleh protokoler kepausan telah mengundang mata dunia pada tahta
suci di Roma yang tengah menghadapi berbagai tantangan. Sekarang dimana Paus
Fransiskus berdiri sebagai pemimpin, tanpa segan ia melakukan otokritik juga
terhadap praktik-praktik ketidakadilan yang berlangsung dalam tubuh gereja yang
dicintainya. Beberapa langkah penting dan