Pada akhirnya engkau yang dimiskinkan dan dibiarkan liar oleh ketidakadilan, penindasanlah takdirmu. Pada akhirnya mereka yang berkuasa atas kekayaan dan menjadi pemilik kuasa agraria, merekalah yang menentukan takdirmu. Kecuali engkau dengan segala keterbatasanmu melakukan perlawanan.
Engkau boleh dicap sebagai pembangkang, penyerobot sepetak lahan
negara. Sebagian lagi diberi ribuan hingga jutaan hektar lahan bahkan
pulau-pulau yang konon disebut milik negara. Masih kurang, bahkan lautan
pun diberikan untuk disulap menjadi lahan baru tempat pemilik kuasa
membangun pulau reklamasi yang mereka sebut demi kepentinganmu. Mereka
sebagaimana dirimu disebut provokator, diberi nama sebagai investor. Apa
yang membedakan adalah kuasa menentukan takdir menjadi milik mereka,
tak lagi ditangan Tuhan yang engkau percaya. Tak lagi ditanganmu yang
memberi mereka mandat saat pemilihan.
Pada akhirnya padamulah kuasa sebuah pilihan. Dengan segala keterbatasanmu pergilah menghadapi sepatu laras panjang milik kekuasaan. LAWAN!!
Pada akhirnya padamulah kuasa sebuah pilihan. Dengan segala keterbatasanmu pergilah menghadapi sepatu laras panjang milik kekuasaan. LAWAN!!